Selasa, 28 April 2015

teks MC ijab qabul pernikahan melayu riau

0



ACARA AKAD NIKAH
Assalamu’alaikum wr.wb
Muqadimah……
( contoh : alhamdulillahirabbil’alamiin, wal’akibatulil muttaqin, washolatu wassalaamu’ala asyrofil ambiya i wal mursalin, sayyidinna muhammadin, wa’alaa alihi wa ash haa bihii rosulillahi ajma’in. amma ba’du )
Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan jemputan majelis yang kami muliakan :

Yang kecil tidak disebut nama
Yang besar tidak dihimbau gelar
Yang raja dengan daulatnya
Yang datuk dengan tuahnya
Yang penghulu dengan hulunya
Yang alim berkitabullah
Yang cerdik penyambung lidah
Yang berani pelapis dada
Yang tua pembawa petuah
Yang muda dengan takahnya
Yang jauh kami jemput dengan surat
Yang dekat kami jemput dengan tepak

Kini yang dijemput sudahlah tiba
Yang dipesan sudah datang
Yang dihimbau sudah bersahut
Yang gayung sudah bersambut
Yang dari bukit datang menurun
Yang dari lurah datang mendaki
Yang dari laut datang berlayar
Yang dari hulu datang berdayung
Yang dari hilir datang bergalah
Yang lumpuh datang berdukung
Yang buta datang bertuntun
Yang renta datang bertongkat

Karena itulah Encik-encik, Puan-puan, dan Tuan-tuan kami jemput, kami silahkan meringankan langkah berhimpun pepat di majelis ini :

Yang duduk bersanding lutut
Yang tegak bersanding bahu
Atas nama yang punya helat
Atas nama yang punya hajat
Atas nama kaum kerabat
Yang jauh atau yang dekat
Yang dilaut atau yang didarat

Kedatangan Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan

Kami sambut dengan muka jernih
Kami nanti dengan dada lapang
Kami sambut dengan adat
Kami nanti dengan lembaga
Kami junjung atas kepala

 Untuk itu atas nama keluarga Tuan____________________ beserta isteri, Puan ______________dan keluarga Tuan_______________________ beserta isteri, Puan___________________, saya menyampaikan ucapan setinggi-tinggi terimakasih, atas kerelaan hati Enci-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan untuk hadir memenuhi jemputan kami berhimpun pepat kita disini. Semoga Allah swt membalas budi baik Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan yang budiman…

Namun dalam pada itu jika kami menyambut kedatangan Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan :

Entah terdapat salah dengan silih
Entah salah adab dengan cakap
Entah salah letak dengan tegak

Dimana :

Yang patut tidak dipatutkan
Yang tua tidak dituakan
Yang alim ulama tidak dimuliakan
Yang beradat lupa diadatkan
Yang dahulu terkemudiankan

Mohonlah kami diberi ampun
Mohonlah kami diberi maaf

Supaya salah tak berkepanjangan
Supaya sesat tidak melarat
Supaya aib tidak menimpa
Supaya malu tidak tersimbah
Supaya hilang syak wasangka
Supaya menjauh tuduh dan tomah
Supaya helat tidak menyalah

Telah dibidalkan oleh orang tua-tua :

Tak ada tebu yang tak beruas
Tak ada kayu yang tak berbongkol
Tak ada sungai yang tak bersampah
Tak ada gading yang tak retak
Tak ada manusia yang tak mengandung khilaf




  1. B.      ACARA INTI
Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan beserta jemputan yang kami muliakan,
Kabar sudah bendang ke langit
Berita sudah merebak ke bumi
Iyang-iyang sudah mengiyang
Isik-isik sudah berbunyi
Pesan bersambung sudah tiba
Hajat dikandung sudahlah nyata

Seperti kata orang tua-tua :

Sudah lama langsatnya condong
Baru kini batangnya rebah
Sudah lama niat dikandung
Barulah kini disampaikan Allah

Sebagaimana yang tertera dalam jemputan kami bahwa pada malam ini, hari_________, tanggal,_________bulan_________,tahun______, kita bersama-sama akan menyaksikan detik-detik yang sangat membahagiakan yaitu insya Allah akan dilangsungkan akad nikah :

Puan___________________binti________________
dengan
Tuan____________________binti________________





Kalau berkayuh membawa galah
Cepatlah sampan tiba di pantai
Kalaulah sudah kehendak Allah
Niat terkabul hajat pun sampai

Akad nikah wajib hukumnya
Ijab dan Kabul menjadi intinya
Supaya perkawinan sah adanya
Bersuami isteri halal keduanya

-          Maka dengan segala takzim, kami persilakan kepada yang amat berhormat Bapak/Tuan____________ yang akan menjadi wali calon pengantin perempuan untuk duduk menempati tempat yang telah disediakan.
-          Berikutnya dengan hormat dan takzim kami persilakan kepada Bapak/Tuan_________________ (jika pejabat sebutkan jabatannya/ jika saudara sebutkan hubungan persaudaraannya) dan Bapak/Tuan_____________________
(jika pejabat sebutkan jabatannya/ jika saudara sebutkan hubungan persaudaraannya) selaku saksi untuk duduk ditempat yang telah disediakan.
-          Dan selanjutnya dengan hormat dan takzim, kami persilakan Tuan Kadi KUA_________(Sebutkan wilayah kerja) Bapak/Tuan________________ untuk menempati tempat yang telah disediakan, sekaligus yang akan memimpin acara akad nikah yang khidmat ini nantinya.        
Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan beserta jemputan majelis yang kami muliakan, agar keberkahan Allah swt  menyertai kita sepanjang acara ini, marilah kita mulakan acara ini terlebih dahulu dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an
(surat Ar Rum ayat 21-23) oleh _____________ dan saritilawah oleh_______________
-          Hadirin dan jemputan majelis yang kami hormati, sebelum corong (melayu : microphone) di serahkan kepada Tuan Kadi untuk memimpin proses akad nikah, terlebih dahulu kami harapkan kepada Tuan_______________ dan Puan_____________ untuk menjumpai puteri tercinta ke dalam kamar, untuk bertanya kesediaaan dan kesiapan ananda untuk dinikahkan.
(posisi calon pengantin laki-laki sebelumnya sudah berada di barisan depan tetamu keluarga calon mempelai laki-laki, sedangkan posisi pengantin perempuan berada dikamar pengantin. Untuk sebagian acara, terkadang ada disertakan kata-kata ungkapan hati calon pengantin perempuan kepada orang tua)
Ketika kedua orang tua sudah kembali dari kamar bertanya kepada anak perempuannya, maka biasanya Sang ayah didampingi sang Ibu langsung menyampaikan kesediaan dan kesiapan anaknya untuk menikah. Dan sang ayah kembali duduk ditempat semula.
-         
Selanjutnya corong diserahkan kepada Tuan Kadi, Bapak______________________ sekaligus memimpin prosesi pernikahan.
Beberapa acara yang dipimpin oleh Tuan Kadi atau Kepala KUA :
  1. Pengantar dari Tuan Kadi selaku Kepala KUA diwilayah tempat calon pengantin tinggal
  2. Khotbah nikah
  3. Ijab Kabul
  4. Do’a
  5. Pembacaan sighat takhlik oleh suami
  6. Penandatanganan berita acara
  7. Penyerahan buku nikah oleh Tuan Kadi/Kepala KUA
  8. Penyerhan mahar/ mas kawin oleh suami kepada isteri di kamar pengantin
(Acara prosesi pernikahan selesai, corong dikembalikan ke pembawa acara adat)
                Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan serta jemputan yang kami hormati
                Seperti kata orang tua-tua :
Lebatlah batang padi jerami
Lebat bersemai di dalam bakul
Amatlah senang di hati kami
Hajat sampai niat terkabul

Hutang syarak sudah selesai
Sudah berjawab ijab dan qabul
Telah terrsurat di Kitab suci
Usai Diturutkan sunnah Rasul

Kini tinggal hutang adat
Adat disarung tidak berjahit
Adat kelindan tidak bersimpul
Adat berjarum tidak berbenang
Adat yang datang kemudian
Yang diseret jalan panjang
Yang bertenggek sampan lalu
Yang berlabuh tidak bersauh

Hutang tak boleh di anjak-anjak
Hutang tak boleh dialih-alih
Bila dianjak dia layu
Bila dialih dia mati

Ibu dan bapak patut di sembah
Jasanya banyak kasih tak sudah
Memelihara anak bersusah payah
Jika melawan dimurkai Allah

-          Maka selanjutnya kita ikuti sejenak acara bersimpuh atau menyembah di hadapan kedua orang tua oleh kedua mempelai, di iringi rebana marhaban dari____________ yang dipandu dan dituntun oleh__________________
( Menyembah, bersimpuh atau sungkeman merupakan bukti bakti kepada orang tua. Ibu dan bapak yang telah melahirkan, membesarkan, merawat serta menjadikan ananda menjadi insan yang budiman, mengenal Allah dan sesama dalam ajaran-ajaran, nasehat dan contoh laku yang yang diterapkan dalam keseharian)
-          Untuk itu dengan hormat dan takzim dipersilakan kepada Tuan_________________ beserta Puan__________________ selaku orangtua mempelai perempuan dan  kepada Tuan__________________ dan Puan______________________ selaku orangtua mempelai laki-laki, beserta kaum keluarga, kerabat kedua belah pihak yang patut-patut untuk menempatkan diri di depan pelaminan.
-          Selanjutnya kami persilakan kepada Mak Andam (atau orang yang dipercaya) ___________ menjemput mempelai perempuan untuk bersama-sama dengan memeplai lelaki melakukan acara bersimpuh atau menyembah orangtua ini.
-          Dimulakan oleh mempelai lelaki kepada orangtua kandungnya dan diikuti oleh mempelai perempuan kepada orangtua  kandungnya ( jika salah satu orang tua kandung atau keduanya sudah tiada atau berhalangan hadir, maka digantikan oleh wali )

Ibu dan bapak, bunda dan ayah, papa dan mama yang kami cintai
Kiranya do’a restu sepenuh hati kami dapati
Agar kami mendapat berkah dan rahmat ilahi
Dalam mengarungi biduk mahligai ini

Terimakasih tiada terkira sudah membesarkandan menghantarkan kami
Menjadikan pertemuan kami ini penuh arti
Tak akan mampu kami membalas semua budi
Hanya do’a tulus menjadi persembahan kami
Kiranya Allah berkenan menjadikan orangtua kami
Sebagai ahli surga dan kami sebagai mata air bagi mereka

Berbilang waktu berganti, kasih mu bunda tak akan sirna
Berbilang musim berlalu,jasa mu ayah tak akan punah
Masa kecil kami dibuat penuh bahagia
Masa dewasa kami pun demikian juga
Belajar merasa cukup dengan segenap syukur
Agar setiap kurang tak tersebut,  tak terukur

( Catatan : narasi selama acara ini disesuaikan. Jika menurut MC atau Tuan rumah ada kalimat yg lebih bagus, ya monggo diganti..)

-          Dilanjutkan mempelai laki-laki kepada orangtua kandung perempuan dan mempelai perempuan kepada orangtua kandung mempelai laki-laki

Ibu dan bapak, bunda dan ayah, mama dan papa kami tercinta
Kesetiaan yang diajarkan adalah cerminan bagi kami dalam melangkah
Agar tetap mencintai dalam keadaan marah
Agar tetap menjaga damai dalam bertikai
Menjaga kasih sayang dalam suka dan duka
Hingga ajal memisahkan, Insha Allah…

-          Kemudian dilanjutkan bersimpuh kepada pihak keluarga, kepada kakek, nenek, pak cik, makcik, paman, bibi, om, tante, ( biasanya urutan sesuai permintaan dari tuan rumah berurutan dari yg lebih tua )
-          Dilanjutkan menyalami para saksi, kerabat dan jemputan yang menghadiri acara pernikahan….
Biasanya dalam acara ini ada syair yang didendangkan selama acara berlangsung. Salah satu contoh syairnya adalah :
Wahai segala kaum kerabat
Ke ibu bapak tunjukkan minat
Kepada mereka berlaku hormat
Supaya sejahtera dunia dan akhirat

Janganlah durhaka kepada ibu bapak
Laknatnya besar Tuhan pun murka
Sepanjang hayat akan terhina
Apabila mati masuk neraka 

Ibu dan bapak kita muliakan
Budinya banyak tak terbalaskan
Karenanya wajib berlaku sopan
Sakit dan senang  kita peliharakan

Ibu dan bapak jangan disakiti
Kepada keduanya kita berbakti
Supaya selamat hidup dan mati
Do’anya makbul Allah rahmati

Selanjutnya pada Mak Andam_______________ kiranya dapat menuntun kembali kedua mempelai kembali duduk di pelaminan.
Bapak- bapak, Ibu-ibu, Encik-encik serta Puan-puan dan Tuan-tuan yang kami hormati. Selesailah sudah seluruh rangkaian acara bersimpuh ataupun menyembah kedua orangtua oleh kedua mempelai yang berbahagia.
Acara menyembah selesai sudah
Ibu dan bapak memberi berkah
Semoga keduanya hidup bertuah
Sampai mati baru berpisah

Untuk menyempurnakan acara kita pada hari ini sesuai dengan adat sepadan dengan lembaga, maka akan dilakukan UPACARA TEPUK TEPUNG TAWAR

Dimana berlabuh, disana berhenti
Dimana tersakat, disana singgah
Kepada yang jauh disusun jari
Kepada yang dekat diangkat sembah
Hajat majelis sudah dipaparkan
Sudah didengar orang banyak
Terang bersuluh matahari
Gelap bersuluh pelita

Orang tua-tua kita mengatakan :

Yang disebut Tepuk tepung tawar
Menawar segala yang berbisa
Menolak segala bencana
Mendinding segala bala
Menepis segala bahaya


Encik-encik, Tuan-tuan dan Puan-puan beserta jemputan yang kami muliakan…

Maka dengan penuh harap, dengan hati yang ikhlas dan dengan segala kerendahan hati kami jemput dan mohon kesudian Puan dan Tuan untuk melakukan Tepuk Tepung Tawar kepada kedua pengantin.
  1. Penepukan dan perenjisan tepung tawar pertama, dengan segala takzim dan hormatnya kami jemput dan persilakan kepada yang amat berhormat orangtua dari mempelai perempuan, kepada Tuan dan Puan_______________ kami persilakan.
  2. Dilanjutkan dengan menjemput Tuan dan Puan______________ selaku orangtua dari mempelai laki-laki.
  3. Kami persilakan pula selanjutnya kepada Tuan dan Puan……
  4. Dan seterusnya. Untuk urutan biasanya ada daftar dari tuan rumah. Biasanya menyertakan anggota keluarga, tokoh masyarakat, alim ulama, kolega atau kerabat dan handai taulan.
  5. Tarkhir kami persilakan kepada Tuan__________________________ untuk melakukan Tepuk tepung tawar sekaligus kami mohon pula unutk kesediaannya membacakan do’a.
Bapak-BAPAK, Ibu-ibu, Encik-encik dan Puan-puan serta Tuan-tuan berikut hadirin jemputan yang kami muliakan….

Tepung tawar menurut adat
Intinya do’a memohon rahmat
Kepada Allah hati bertobat
Supaya sentosa dunia akhirat
 
Tepung tawar kita lakukan
Bersuami isteri seiring jalan
Sampai mati berkasih-kasihan
Beranak cucu hidup berkekalan

Tepung tawar banyak maknanya
Do’a dan restu ada didalamnya
Semoga bahagia rumah tangganya
Di ridhai Allah selama-lamanya

Orang tua-tua mengatakan, sebaik-baiknya kerja diawali dengan do’a dan ditutup pula dengan do’a, agar selalu mendapat ridho Allah swt…
Sedangkan adat mengatakan :
Supaya kerja tidak menyalah
Sembahkan do’a kepada Allah
Supaya niat mudah tercapai
Dan hajat tak terbengkalai
Do’a di baca menjadi sampai

Tepung tawar berberas kunyit
Supaya menjauh segala penyakit
Berlapang dada di dalam sempit
Mensyukuri nikmat meski sedikit
Tepung tawar berbunga rampai
Supaya niat semuanya sampai
Dikasihi oleh sahabat dan handai
Berumah tangga rukun dan damai

Tepung tawar berberas basuh
Supaya hidup tidak bermusuh
Mana yang buruk akan menjauh
Berumah tangga takkan bergaduh
Tepung tawar adat sejati
Mohon rahmat Ilahi Rabbi
Supaya sejahtera suami isteri
Kalau berpisah bercerai mati

Tepung tawar mengandung inai
Balak dan bala tidakkkan sampai
Niat terkabul, hajat tercapai
Sehingga mati barulah bercerai

Tepung tawar tepung sejati
Tepung anak si raja pati
Sial dibuang untung dicari
Mohon kepada Ilahi Rabbi

Tetak serunting buatkan golek
Hendak menuba sungai Buiman
Seorang tampan seorang molek
Laksana bunga kembang setaman
Hendak menuba sungai Buiman
Singgah bermalam di Rotan getah
Semoga pengantin dikuatkan iman
Rumah tangganya dilimpahi berkah

Dari lubuk menahan diri
Dalam rindu terkata sudah
Memberi  tepuk kemurahan hati
Mohonkan ridho pada Allah
Bila Nuri terbang ke Barat
Tiada pandang hujan dan kilat
Dua hati saling mengikat
Sehidup semati dunia akhirat

Orang berlayar ke pulau Rupat
Membawa Kundur berkati-kati
Tepung tawar memberi berkat
Do’a dan syukur pada Illahi

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Encik-Encik, Tuan-tuan dan Puan-puan serta jemputan yang berbahagia…
Demikianlah Upacara Tepuk Tepung Tawar dalam rangkaian acara pernikahan Puan__________binti_________ dengan Tuan_________ bin________ pada hari ini.

Umpama berlayar sudah sampai ke pulau
Umpama berjalan sudah sampai ke batas
Umpama unut sudah sampai ke bakal
Umpama sungai sudah sampai ke guguknya

Yang ruas sudah sampai ke bukunya
Yang terasa-rasa sudah dirasa
Yang termimpi-mimpi sudah terjadi
Yang terbayang-bayang sudah terpandang


Yang helat sudah dekat ke ujungnya
Yang pertemuan sudah dekat sudah selesai
Yang adat sudah diisi
Yang lembaga sudah dituang
Yang hutang sudah dibayar
Yang piutang sudah diterima

Orang membelat di tepi pantai
Banyaklah dapat ikan tembakaul
Yang kami hajat sudah tercapai
Yang kami minta sudah terkabul

Elok datang tampak muka
Elok pergi nampak belakang
Elok jalan berlapang dada
Elok tinggal berkasih sayang

Tepung tawar sudah di renjis
Sudah dibilas pula dengan do’a
Maka lengkaplah do’a restu majelis
Kepada kedua mempelai yang berbahagia

Dan sekali lagi kami atas nama seluruh keluarga menyampaikan :

                Permohonan maaf atas segala salah dan silih
                Permohonan ampun atas segala khilaf dan janggal
Atas segala kekurangan yang terjadi selama melaksanakan acara ini.

 Maklumlah,
 Didalam berhelat banyaklah cacat
Didalam bekerja banyak kurangnya
Didalam berbuat banyak yang janggal
Didalam menyambut banyak yang tak patut

Yang Raja tak tersapa
Yang Datuk tidak terjenguk
Yang Penghulu tidak diberi tahu
Yang Ulama tidak dikemukakan
Yang Tua tidak di didahulukan

Yang dahulu terkemudiankan
Yang ditengah diketepikan
Yang dijemput tidak disambut
Yang diundang tidak dipandang

Maka semua salah janggalnya
Terpikullah dibahu kami

Di Kuala Daek airnya tenang
Disana biduk banyak berhenti
Mana yang baik bawalah pulang
Mana yang buruk kita sudahi


Encik-encik, Puan-puan dan Tuan-tuan serta jemputan majelis yang kami muliakan…

Putih didalam putih diluar
Pepat didalam pepat diluar
Putihnya dapat disudahi
Pepatnya dapat diduduki

Terimakasih atas kehadiran bapak, ibu, encik, tuan dan puan serta jemputan majelis yang kami muliakan, kiranya besok berkenan kembali hadir dalam acara resepsi atau peresmian nikahnya anak dari Tuan dan Puan___________________ serta Tuan dan Puan_____________________ ini…

Kecil tak disebut nama
Besar tak di himbau gelar
Sambutlah sembah salam kami

Wassalamu’alaikum wr.wb

-          Acara tepuk tepung tawar selesai, biasanya dilanjutkan dengan  hiburan adat seperti gondang berogung, dendang, dan lain sebagainya.

Senin, 27 April 2015

makalah pengantar pendidikan , permasalahan pendidikan

0


Dosen Pembimbing : Ika Daruwati,S.Pd,M.Sc
                                 

PENGANTAR PENDIDIKAN
PERMASALAHAN PENDIDIKAN




Oleh:
HILDA YANI SAFITRI
NIM. 1431011
 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN





KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Puji syukur penulis  ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah dengan judul  “ Permasalahan Pendidikan “   ini tepat pada waktunya.Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu penulis  ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada yang terhormat :
1.      Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan yang telah memberikan tugas,petunjuk kepada penulis sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
2.      Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan ,bantuan dan do’a  serta pengertian yang besar kepada penulis  baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
3.      Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada kakak futri yang telah membantu meminjamkan kartu perpustakaan sehingga saya mendapat bahan untuk membuat makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini , penulis menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya. Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis yang belum luas dan mendalam. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya  penulis harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini , penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang Permasalahan Pendidikan .
Pasir Pengaraian, 29 September 2014    



Penulis


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... I
DAFTAR ISI.......................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
    1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
    1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
    1.3 Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. 2
    1.4 Manfaat Penulisan Makalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN MATERI..................................................................... 3
    2.1 Pengertian Permasalahan Pendidikan............................................................ 3
    2.2 Permasalahan Pokok Pendidikan................................................................... 3
    2.3 Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan.......................................................... 3
          2.3.1 Masalah Pemerataan Pendidikan.......................................................... 3
          2.3.2 Masalah Mutu Pendidikan.................................................................... 4
          2.3.3 Masalah Efisiensi Pendidikan............................................................... 5
          2.3.4 Masalah Relevansi Pendidikan............................................................. 5
   2.4 Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan.............. 5
          2.4.1 Perkembangan Iptek Dan Seni............................................................. 6
          2.4.2 Laju Pertumbuhan Penduduk............................................................... 6
          2.4.3 Aspirasi Masyarakat.............................................................................. 6
          2.4.4 Keterbelakangan Budaya Dan Sarana Kehidupan............................... 6
   2.5 Permasalahan Aktual Pendidikan Di Indonesia............................................. 7
          2.5.1 Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran............................................. .. 7
          2.5.2 Masalah Kurikulum............................................................................... 8
          2.5.3 Masalah Peranan Guru.......................................................................... 8
          2.5.4 Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun..................................................... 9
BAB III PENUTUP............................................................................................... 10
   3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10
   3.2 Saran............................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11




BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang bersifat umum bagi setiap manusia dimuka bumi ini.Pendidikan tidak terlepas dari segala kegiatan manusia. Dalam kondisi apapun, manusia tidak dapat menolak efek dari penerapan pendidikan. Menurut wadah yang menyelenggarakan pendidikan, pendidikan dapat dibedakan menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal.
Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang.Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri maupun swasta.Pendidikan informal adalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarkat yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu.Pendidkan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yang diberikan secara terorganisasi tetapi diluar wadah pendidikan formal.
Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan akan menimbulkan dua macam dampak yang saling bertentangan.Kedua dampak itu adalah dampak positif dan dampak negatif.Dampak positif adalah segala sesuatu yang merupakan harapan  dari pelaksanaan kegiatan tersebut, dengan kata lain dapat disebut sebagai tujuan. Sedangkan dampak negatif adalah segala sesuatu yang bukan merupakan harapan dalam pelaksanaan kegitan tersebut, sehingga dapat disebut sebagai hambatan atau masalah yang ditimbulkan.
Jika peristiwa di atas dihubungkan dengan pendidikan, maka pelaksanaan pendidikan akan menimbulkan dampak negatif yang disebut sebagai masalah dan hambatan yang akan dihadapi. Hal ini akan lebih tepat bila disebut sebagai Permasalahan Pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan permasalahan pendidikan ?
2.      Bagaimana permasalahan pendidikan di Indonesia?
3.      Apa saja jenis permasalahan pokok pendidikan di Indonesia?
4.      Apa saja faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan ?
5.      Apa permasalahan aktual pendidikan di Indonesia ?

1.3  Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.                 Mengetahui  pengertian permasalahan pendidikan.
b.                 Mengetahui permasalahan pendidikan di Indonesia.
c.                 Mengetahui jenis permasalahan pokok pendidikan.
d.                Mengetahui faktor yang mempengaruhi permasalahan pendidikan.
e.                 Mengetahui permasalahan aktual pendidikan di Indonesia.

1.4   Manfaat Penulisan Makalah
Manfaat-manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.       Memberikan gambaran masalah pendidikan.
b.      Batu loncatan kepada pendidikan yang lebih baik.
c.       Menambah pengetahuan serta wawasan kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini.
d.      Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Pengantar Pendidikan.
e.       Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Indonesia.
















BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1   Pengertian Permasalahan Pendidikan
Istilah permasalahan diterjemahkan dari bahasa inggris yaitu “problem“. Masalah adalah segala sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Sedangkan kata permasalahan berarti sesuatu yang dimasalahkan atau hal yang dimasalahkan. Jadi Permasalahan pendidikan adalah segala-sesuatu hal yang merupakan masalah dalam pelaksanaaan kegiatan pendidikan.
Dari uraian di atas, dapat juga disimpulkan bahwa Permasalahan Pendidikan Indonesia adalah segala macam bentuk masalah yang dihadapi oleh program-program pendidikan di negara Indonesia.

2.2   Permasalahan Pokok Pendidikan
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini, yaitu:
a.       Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
b.      Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan bermasyarakat.

2.3   Jenis Permasalahan Pokok Pendidikan
Ada empat jenis permasalahan pokok pendidikan yang telah menjadi kesepakatan nasional. Masalah yang dimasud yaitu:
1.      Masalah pemerataan pendidikan.
2.      Masalah mutu pendidikan.
3.      Masalah efisiensi pendidikan.
4.      Masalah relevansi pendidikan.
2.3.1        Masalah Pemerataan Pendidikan
Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pemabangunan sumber daya  manusia untuk menunjang pembangunan.
Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu telah dinyatakan dalam Undang-Undang No. 4 Tahun 1950 sebagai dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada Bab XI, Pasal 17 berbunyi:
Tiap-tiap warga negara Republik Indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi.
Selanjutnya dalam kaitannya dengan wajib belajar Bab VI, Pasal 10 Ayat 1, menyatakan: “Semua anak yang sudah berumur 6 tahun berhak dan yang sudah berumur 8 tahun diwajibkan belajar di sekolah, sedikitnya 6 tahun lamanya.” Ayat 2 menyatakan: “Belajar di sekolah agama yang telah mendapat pengakuan mentri agama dianggap telah memenuhi kewajiaban belajar.”
Landasan yuridis pemerataan pendidikan tersebut penting sekali artinya, sebagai landasan pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan guna mengejar ketinggalan kita sebagai bangsa yang pernah di jajah oleh bangsa lain.
Oleh karena itu, dengan melihat tujuan yang terkandung di dalam upaya pemerataan pendidikan tersebut yaitu menyiapkan masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan, maka setelah pelaksanaan upaya pemerataan pendidikan terpenuhi, mulai diperhatikan juga upaya berkembangnya mutu pendidikan.
2.3.2        Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun ke lapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes untuk kerja  (performance test).Lazimnya sesudah itu masih dilakukan pelatihan/ pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja  di lapangan.
Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui proses belajar yang bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang bermutu. Jika terjadi belajar yang tidak optiimal menghasilkan skor ujian yang baik maka hampir dipastikan bahwa hasil ujian belajar tersebut adalah semu. Ini berarti bahwa pokok permasalahan mutu pendidikan lebih terletak pada masalah pemrosesan pendidikan. Selanjutnya kelancaran pemrosesan pendidikan ditunjang oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran bahkan juga masyarakat sekitar. Seberapa besar dukungan tersebut diberikan oleh komponen pendidikan, sangat terkandung kepada kualittas komponen dan kerja samanya serta mobilitas komponen yang mengarah kepada pencapaian tujuan.
Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Di dalam Tap MPR RI 1998 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan, dan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan dan matematika. (BP-7 Pusat. 1989: 68) umumnya kondisi mutu pendidikan di seluruh tanah air menunjukkan bahwa di daerah pedesaan utamanya di daerah terpencil lebih rendah daripada di daerah perkotaan. Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem, pendidikan khususnya sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
2.3.3        Masalah Efisiensi Pendidikan
Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. Jika penggunaannya hemat dan tepat sasaran dikatakan efisiensinya tinggi. Jika terjadi yang sebaliknya, efisiensinya berarti rendah.
2.3.4        Masalah Relevansi Pendidikan
Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan.
Luaran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan, yaitu yang beraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain-lain. Baik dari segi jumlah maupun dari segi kualitas. Jika sistem pendidikan menghasilkan luaran yang dapat mengisi semua sektor pembangunan baik yang aktual (yang tersedia) maupun yang potensial dengan memenuhi kriteria yang dipersyaratkan oleh lapangan kerja, maka relevansi pendidikan dianggap tinggi.
2.4  Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Masalah Pendidikan
Faktor-faktor yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan:


2.4.1        Perkembangan Iptek Dan Seni
a.       Perkembangan Iptek
Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek.Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisasi mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
b.      Pekembangan Seni
Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia yang seutuhnya,aktivitas kesenian mempunyai andil yang besar karena dapat mengisi pengembangan dominan afektif khususnya emosi yang positif serta keterampilan disamping kognitif dan psikomotorik.
Dilihat dari segi lapangan kerja,dewasa ini dunia seni telah mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat sebagai mata pencaharian.
Masalahnya adalah walaupun dunia seni begitu penting namun di sekolah sekolah saat ini masih menduduki posisi kelas dua.Selain itu,sulit untuk menyediakan tenaga pendidiknya dan sarana penunjang yang mahal.
2.4.2        Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah ini bersumber pada dua hal yaitu:
a.       Pertambahan Penduduk
Dengan bertambahnya jumlah penduduk ,maka penyediaan sarana dan prasarana pendidikan harus ditambah.
b.      Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk di seluruh pelosok tanah air ini tidak merata.Kondisi yang seperti ini juga menyulitkan dalam hal penempatan tenaga pendidik.
2.4.3        Aspirasi Masyarakat
Aspirasi masyarakat harusnya menjadi baik ketika masih dalam keadaan standar.Namun menjadi masalah ketika terjadinya massalisasi pendidikan dimana di suatu wilayah terjadi lamaran di sekolah sekolah,sementara sekolah di wilayah tersebut tidak mencukupi baik dari fasilitas ataupun pengajar.
2.4.4        Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Keterbelakangan budaya disini di maksudkan dengan kurang tahunya sebuah masyarakat akan perkembangan baru seperti teknologi pada alat transportasi dan telekomunikasi,paham ber-KB dan lain sebagainya.Dimana permasalahan timbul karena masyarakat yang keterbelakang budaya menjadi tidak dapat ikut berperan serta dalam pembangunan,sebab mereka kurang memiliki dorongan untuk maju.Jadi permasalahan nya adalah bagaimana menyadarkan masyarakat tersebut akan ketertinggalannya,bagaimana menyediakan sarana kehidupan dan bagaimana sistem pendidikan dapat melibatkan masyarakat tersebut.Karena bukankah pendidikan mempunyai misi sebagai tranformasi budaya.
2.5  Permasalahan Aktual Pendidikan
Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat di capai dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan-kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi.
Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru, dan pendidikan dasar 9 tahun.
Masalah aktual tersebut ada yang mengenai konsep dan ada yang mengenai pelaksanaannya.Misalnya munculnya kurikulum baru adalah masalah konsep. Apakah kurikulum tersebut cukup andal secara yuridis (merupakan penjabaran undang-undang pendidikan) dan secara psikologis (berdasarkan hukum perkembangan peserta mendasarkan diri pada proses kematangan anak). Konsep seperti itu bermasalah. Selanjutnya jika suatu kurikulum sudah andal, dapat dilaksanakan apa tidak. Jika tidak, timbullah masalah pelaksanaan atau masalah operasional. Perlu di pahami bahwa tidak semua masalah aktual tersebut merupakan masalah baru. Bahkan ada yang sudah lama. Sudah sejak lama masalah aktual itu kita sepakati untuk mengatasinya, tetapi dari tahun ke tahun hasilnya tetap sama.Berikut ini masalah aktual tersebut:
2.5.1        Masalah Keutuhan Pencapaian Sasaran
Didalam UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sisten Pendidikan Nasional Bab II Pasal 4 telah dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.Kemudian dipertegas dalam GBHN butir 2a dan b tentang arah dan tujuan pendidikan bahwa yang dimaksud dengan manusia yang utuh itu adalah manusia yang sehat jasmani dan rohani.Tetapi dalam pelaksanaannya pendidikan afektif belum ditangani semestinya.Kecendrungan mengarah kepada pengutamaan aspek kognitif.
Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan misalnya yang semestinya mengutamakan pemahaman nilai nilai agama dan kewarganegaraan bergeser menjadi pengetahuan pelajaran tersebut.Pengrmbangan daya fikir di nomor satukan sementara pengembangan perasaan dan hati terabaikan.Padahal pemahaman terhadap nilai nilai tidak hanya cukup dengan pengenalan atas pengetahuannya.Berdasarkan sistem pendidikan kita sekarang apakah masih ada memberi peluang demi terjadinya pengamalan pengamalan seperti semangat kebangsaan,kesetiakawanan sosial,kedisiplinan,minat belajar,ketakwaan pada Allah dan lain lain.
2.5.2        Masalah Kurikulum
Masalah kurikulum meliputi masalah konsep dan pelaksanaannya.Yang menjadi sumber masalah adalah bagaimana sistem pendidikan dapat membekali peserta didik untuk terjun ke lapangan kerja bagi yang tidak melanjutkan sekolah dan memberikan bekal dasar yang kuat untuk ke perguruan tinggi bagi yang melajutkan sekolah.
Menurut Tirtarahardjapada (2010:252) Konsep kurikulum 1984 juga memiliki kelebihan kareana adanya keluwesan antara lain:
1)  Disediakannya aneka program belajar untuk melanjutkan ke perguruan tinggi dan untuk memasuki lapangan kerja
2)  Adanya program inti yang sifatnya nasioal
3)  Adanya program pusat dan program daerah (muatan lokal)
2.5.3        Masalah Peranan Guru
Untuk memandu proses pembelajaran murid,guru dibantu oleh petugas lainnya seperti konselor (guru BP), pustakawan, laboratorium dan teknisi sumber belajar. Jadi guru tidak mengemban multi tugas selain mengajar.Maka dari itu waktu itu dapat digunakan utuk :
1) Melakukan kontak dan pendekatan manusiawi yang lebih intensif dengan murid-muridnya.
2) Dari sisi pembelajaran ia mampu mengelola proses pembelajaran (sebagai manajer), menunjukkan tujuan pembelajaran (direktor), mengorganisasikan kegiatan pembelajaran (koordinataor), mengkomunikasikan murid dengan berbagai sumber belajar (komunikator), menyediakan dan memberikan kemudahan-kemudahan belajar (fasilitatator), dan memberikan doronagn belajar (stimulator)
Masalahnya adalah di beberapa sekolah di tanah air masih belum mempunyai pendamping guru tersebut.Hal ini dikarenakan penempatan tenaga pengajar yang masih belum merata.




2.5.4        Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI Nomor 2 1989 Pasal 6 menyatakan tentang hak warga Negara untuk mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, dan pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar. Kemudian PP Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar, pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan pendidikan 9 tahun, terdiri atas program pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu, memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
Ketetapan-ketetapan tersebut merupakan realisasi GBHN 1993 tentang arah pendidikan nasional butir 26 yang antara lain menyatakan perlunya peningkatan kualitas serta pemerataan, terutama peningkatan kualitas pendidikan dasar.
Dilihat dari segi lamanya waktu belajar pada pendidikan dasar yaitu 9 tahun,kita sudah mengalami langkah maju dibanding dengan masa-masa sebelumnya yang menetapkan wajib belajar hanya 6 tahun yaitu tingkat SD. Secara konseptual dan acuan yang diberikan oleh ketetapan-ketetapan resmi tersebut sudah sejalan dengan kebutuhan pembangunan, antara lain:
a)      Untuk memasuki PJPT II diperlukan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
b)      Persyaratan kerja yang dituntut dunia kerja semakin meningkat  sehingga dengan basis pendidikan dasar 9 tahun tentunya lebih baik daripada hanya 6 tahun. Khususnya persyaratan usia, usia tamat pendidikan dasa semakin mendekati usia kerja menurut peraturan Menaker No: Per-01/Men/1987, pasal 1 tentang batas umur layak kerja yaitu 14 tahun.
Hambatan nya berasal dari sambutan masyarakat, utamanya dari orang tua yang kalangan yang kurang mampu. Mereka mungkin cenderung untuk tidak menyekolahkan anaknya karena harus membiayai anaknya lebih lama. Padahal tidak dapat berharap banyak dari anaknuya untuk segera memperoleh pekerjaan setelah tamat dari sekolah.




BAB III
PENUTUP
      3.1 Kesimpulan
Kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Dalam usaha pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan.
2.      Sistem pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan lancar jika kerja sama antara unsur-unsur pendidikan berlangsung secara harmonis. Pengawasan yang dilakukan pemerintah dan pihak-pihak pendidikan terhadap masalah anggaran pendidikan akan dapat menekan jumlah korupsi dana di dalam dunia pendidikan.
3.      Peningkatan mutu pendidikan akan dapat terlaksana jika kemampuan dan profesionalisme pendidik dapat ditingkatkan.

3.2  Saran
Adapun saran-saran dalam makalah permasalahan pendidikan ini adalah sebagai berikut.
1.       Perlunya ditingkatkan kualitas pendidik dalam usaha Peningkatan mutu pendidikan. Hal ini dapat dilakukan dengan meggunakan metoda baru dalam pelaksanaan pembelajaran.
2.       Masyarakat luas selalu mengikuti kebijakan-kebijakan pemerintah yang baru, jangan sampai masyarakat tidak tahu menahu tentang apa program yang dicanangkan pemerintah, ini tentunya akan menghambat proses menuju keberhasilan pendidikan.
3.       Kita sebagai mahasiswa yang di persiapkan untuk menjadi tenaga pendidik harus mempunyai kualitas dan peranan aktif. Untuk itu, kita sebaiknya ikut mensosialisasikan program-program pemerintah kepada masyarakat dan ikut mengevaluasi apakah kebijakan yang di cetuskan pemerintah baik bagi masyarakat ataukah tidak.



DAFTAR PUSTAKA

Munib,Achmad,dkk. 2011.Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang:Universitas Negeri
Semarang Press.
Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen  Pendidikan Indonesia. Jakarta:PT Rineka
Cipta.
Tirtaraharja,Umar dan Sulo, La.2005.Pengantar Pendidikan.Jakarta:Depdiknas,PT
Rineka Cipta.
http://www.sayapbarat.wordpress.com/2007/08/29/Lhani di/pada Maret 8, 2009/
https://smandoe-sawahlunto.sch.id/index/17-masalah-pendidikan-di-indonesia/
arrieffatriansyah.blogspot.com/.../makalah-pengantar-pendidikan



luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com