Senin, 27 April 2015

CONTOH MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK DALAM INTELEKTUAL, EMOSIONAL SOSIAL DAN BAHASA

0

Mata Kuliah                                                                              Dosen Pengampu
Perkembangan Peserta Didik                                                                       Azmi Azra, S. Si


PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK



Oleh:

HILDA YANI SAFITRI
NIM. 1431011


Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pasir Pengaraian




Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
            Puji syukur penulis  ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia Nya kepada penulis sehingga berhasil menyelesaikan makalah “ Perkembangan Peserta Didik “   ini tepat pada waktunya.Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.Oleh karena itu penulis  ingin mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.      Dosen pengampu mata kuliah  yang telah memberikan tugas,petunjuk kepada penulis sehingga termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
2.      Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan, bantuan dan do’a  serta pengertian yang besar kepada penulis  baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menyelesaikan makalah ini.
3.      Secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepada teman-teman saya Dany Rifaldi, kak Yuyun Mawarti dan pihak PusKom UPP yang telah membantu mengunduh video sehingga didapatlah bahan untuk  makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam mengupas perkembangan peserta didik di dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisannya. Kiranya tiada lain karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis yang belum luas dan mendalam. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya  penulis harapkan, sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis di masa mendatang.
Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, bagi pembaca umumnya, dalam memberikan informasi tentang Perkembangan Peserta Didik.
Pasir Pengaraian, 12 Maret 2015    


Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................ 1
    1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
    1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
    1.3 Tujuan Penulisan Makalah............................................................................. 1
Bab II Pembahasan Materi................................................................................... 2
    2.1 Referensi Dari Segi Pandangan Islam........................................................... 2
          2.1.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik................. 2
          2.1.2 Aspek-Aspek Perkembangan Anak Didik............................................ 3
                   A. Perkembangan Intelektual............................................................... 3
                   B. Perkembangan Emosional................................................................ 4
                   C. Perkembangan Sosial dan Bahasa.................................................... 6
                   D. Perbedaan Individual Unik.............................................................. 6
    2.2 Referensi dari Para Ahli................................................................................. 8
          2.2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik................. 8
          2.2.2 Aspek-Aspek Perkembangan Anak Didik............................................ 10
                   A. Perkembangan Intelektual............................................................... 10
                   B. Perkembangan Emosional................................................................ 11
                   C. Perkembangan Sosial dan Bahasa.................................................... 12
                   D. Perbedaan Individual Unik.............................................................. 13
Bab III Penutup..................................................................................................... 16
      3.1 Kesimpulan.................................................................................................. 16
      3.2 Saran.......................................................................................................... .. 16
Daftar Pustaka....................................................................................................... 17





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Karena pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dilihat dari tahapan tersebut memiliki kesinambungan yang begitu erat dan penting untuk dibahassama dengan faktor-faktor dasar perkembangan peserta didik perlu diketahui agar perkembangan peserta didik dapat diketahui oleh pengajar seperti emosional, kecerdasan, sosial dan bahasa dapat dikembangkan kearah yang lebih baik lagi.

1.2  Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah adalah sebagai berikut :
1.      Apa pengertian pertumbuhan dan perkembanganindividual peserta didik ?
2.      Apa saja aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu ?
3.      Apa saja perbedaan invidual unik ?

1.3  Tujuan Materi
      Adapun tujuan – tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut ;
1.      Mengetahui pengertian pertumbuhan dan perkembangan individual peserta didik
2.      Mengetahui aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan individu
3.      Mengetahui perbedaan invidual unik
                   





BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Dari Segi Pandangan Islam
2.1.1 Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Alquran juga mengatakan bahwa Allah menciptakan manusia dari berbagai tahap progresif pertumbuhan dan perkembangan. Dengan kata lain, kehidupan manusia memiliki pola dalam tahapan-tahapan tertentu yang termasuk tahapan dari pembuahan sampai kematian. Tahapan yang tertjadi dalam pertumbuan dan perkembangannya bukan karena suatu kebetulan namun merupakan sesuatu yang telah dirancang, ditentukan dan ditetapkan langsung oleh Allah.Banyak ayat Alquran yanmg menyatakan hal ini. Salah satunya sebagai berikut:
... dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan segalanya dengan ukuran-ukuran dengan serapi-rapinya. (QS. Al-Furqan 25:2)
Pertumbuhan & perkembangan manusia tidak terjadi serta merta dalam satu waktu, namun melalui tahapan yang telah ditentukan ukurannya yang membuatnya berjalan dalam  proses yang berangsur-angsur atau gradual. Ayat berikut ini dengan jelas menyatakan bahwa manusia diciptakan dan ditentukan untuk berkembang dalam tahapan.
Mengapa kamu tidak percaya kepada kebesaran Allah? Padahal Dia sesungguhnya telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian.
 (QS. Nuh 71:13-14)
 Ibn Kastir melaporkan bahwa Abdullah Ibn Abbass dan lain-lain menrjemahkan ayat ini dalam pengertian bahwa manusia tumbuh dari satu keadaan ke keadaan lain sedemikian rupa, menjadi kana-kanak setelah bayi, menjadi tua setelah muda dan kuat.
Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial, dan religius dalam mengarungi kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Definisi tersebut memberi arti bahwa peserta didik merupakan individu yang belum dewasa, yang karenanya memerlukan orang lain untuk menjadikan dirinya dewasa.Dengan demikian dalam konsep pendidikan Islam, tugas mengajar, mendidik, dan memberikan tuntunan sama artinya dengan upaya untuk meraih surga. Sebaliknya, menelantarkan hal tersebut berarti sama dengan mejerumuskan diri ke dalam neraka. Jadi, kita tidak boleh melalaikan tugas ini, terlebih lagi Nabi bersabda:
أَكْرِمُوْااَبْنَاءَكُمْ وَأَحْسِنُوْا اَدَبَهُمْ
“Muliakanlah anak-anakmu dan didiklah mereka dengan baik” (hadits diketengahkan oleh Ibnu Majah 2/1211, tetapi Al-Albani menilainya dha’if)
Menurut Langeveld anak manusia itu memerlukan pendidikan, karena ia berada dalam keadaan tidak berdaya (hulpeoosheid). Dalam Al-Quran dijelaskan:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”.(QS. An-Nahl: 78)
Peserta didik di dalam mencari nilai-nilai hidup, harus dapat bimbingan sepenuhnya dari pendidik, karena menurut ajaran Islam, saat anak dilahirkan dalam keadaan lemah dan suci/fitrah sedangkan alam sekitarnya akan memberi corak warna terhadap nilai hidup atas pendidikan agama peserta didik.
2.1.2 Aspek-Aspek Perkembangan Anak Didik
A. Perkembangan Intelektual
Kecerdasan ini ditemukan pada sekitar tahun 1912 oleh William Stern. Digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya saat itu, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke militer pada saat itu, IQ lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke militer. Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan  What I Think.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Imran [3]: 191 yaitu  “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. Akal yang berpusat diotak al-demagh adalah komponen yang ada dalam diri manusia yang memiliki kemampuan memperoleh pengetahuan secara nalar. Setelah memperoleh maupun menyimpan ini berbeda-beda antara satu orang dengan yang lain, bergantung kepada wadah kognitif yang dimilki seseorang.
Digambarkan secara simpel oleh ahli psikologi Seto Mulyadi bahwa ada manusia yang berwadah kognitif sebesar gelas kecil ada yang besar gelas besar, ada pula yang sampai sebesar danau. Semakin besar wadah kognitif, semakin banyak pengetahuan yang dapat diserap dan disimpan dalam kognitif orang tersebut.Otak manusia tidak bekerja seperti media audio atau video tape recorder, yang mampu merekam seluruh informasi secara utuh.
Ketika menerima informasi otak tidak langsung merekam, tapi mempertanyakan lebih dulu, iaakan memproses dan mengolahnya.Untuk memperoleh dan mengolah informasi secara efektif, otak perlumelaksanakan refleksi baik secara internal maupun secara eksternal. Cara berfikir otak kanan dan otak kiri masing-masing belahan bertanggung jawab terhadap cara berfikir dan mempunyai spesialsiasi dalam kemampuan-kemampuan tertentu, walaupun ada beberapa persilangan dan interaksi antar keduanya. Proses berfikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional (membaca, menulis, simbolisme dsb). Cara berfikir otak kanan bersifat acak tidak teratur, intuitif dan holistik (perasaan, emosi, perasaan, pengenalan bentuk dan pola, visualisasi dsb)
Kecerdasan intelektual dapat dilihat dari kemampuan seseorang memandang masalah secara ilmiah, logis dan menyusun rumusan problem solving berdasarkan teori. Hanya saja orang yang cerdas secara intelektual terkadang terkesan kepada logika yang tidak relevan dengan problem solving itu sendiri. Ia puas dengan analisa yang masuk akal dan bangga dengan kereterianya kepada kaidah keilmuan.
B. Perkembangan Emosional atau Perasaan
Pertama kali digagas oleh Danar Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University dan Oxford University. Dikatakan bahwa kecerdasan spiritual adalah sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya.Mulai populer pada awal abad 21. Melalui kepopulerannya yang diangkat oleh Danar Zohar dalam bukunya Spiritual Capital dan berbagai tulisan seperti The Binding Problem karya Wolf Singer.
Kecerdasan Emosional ‘kalbu’ menjadi pusat kesadaran moral. Ia memilki kemampuan membedakan yang baik dan yang buruk serta mendorong manusia memilih hal yang baik dan meninggalkan yang buruk. Kecerdasan emosi ini menekankan tentang bagaimana seseorang mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain, menanamkan rasaempati, dan cara mengalahkan emosi.
Allah berfirman:“Dan orang-orang beriman mendapat petunjuk dari Allah melalui hatinya”(QS. At-Taghabun [64]: 11)
Didalam Islam hal-hal yang berhubungan kecakapan emosi dan spiritual konsistensi (istiqamah), kerendahan hati (tawadlu), berusaha dan berserah diri (tawakal), ketulusan (keikhlasan), totalitas (kaffah), keseimbangan (tawazun), integritas dan penyempurnaan (ihsan) semua itu dinamakan akhlakul karimah. Dalam kecerdasan emosi, itulah yang dijadikan sebagai tolak ikur kecerdasan emosi (EQ) hal ini telah diajarkan oleh Rasulullah SAW emapat ratus tahun yang lalu.
Setidaknya ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan social
Kalbu “Kecerdasan Emosional (Perasaan)” berkemampuan memberikan jawaban kebajikan ketika seseorang harus memutuskan sesuatu yang sangat penting. Setiap menyuruh seseorang berbuat kebajikan seperti menyuruh untuk bersabar, dermawan, bersyukur, yang diukur ialah kalbunya dan perilaku. Bila seseorang memilki kalbu yang baik maka ia akan cenderung berbuat positif lebih besar.
Al-qur’an menjelaskan bahwa manusia adalah makhluk yang diberi ilmu pengetahuan dan sarana untuk memperolehnya, memilki kapasitas pengembangan ilmu dan daya nalar, mampu mengembangkan pemikiran, pengamatan, analisi. Hal tersebut memberikan isyarat bahwa manusia memilki seperangkat kemampuan (potensi dasar) yang akan dikembangkan melalui pendidikan. Pengembangan dalam hubungannya dengan ilmu pengetahuan adalah pengembangan akal (intelektual). Sedangkan pengembangan kalbu (emosional) merupakan pengembangan dalam bidang ibadah. Sehingga manusia yang akan dibentuk dalam islam adalah manusia yang berkembang akal dan kalbunya.
C. Perkembangan Sosial dan Bahasa
Perkembangan sosial dan bahasa anak  dipengaruhi oleh :
1.      Faktor Sosial Keluarga
2.      Faktor Lingkungan
3.      Faktor kesiapan mental atau umur
4.      Faktor Kondisi fisik/kesehatan
Allah berfirman dalam QS. Ar-Ruum (30):22
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Dan Allah Swt berfirman dalam QS Ali Imran: 159
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
D. Perbedaan Individual Unik Menurut Alquran
Perbedaan individual merupakan kehendak Allah dan ditentukan melalui pembawaan hereditas dan lingkungan. Alquran menyatakan bahwa Allah menciptakan dan membentuk manusia dalam rahim ibunya dengan cara dan bentuk yang berbedan dan unik seperti yang diinginkanNya:
Hai manusia, apakah yang memperdaya kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah? Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang. (QS Al-Ifithaar 82:6-8)
Dia yang membentuk kamu dalam Rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tiada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Imran 3:6)
Lebih lanjut dan dalam pernyataan yang jelas, Alquran menyatakan manusia berbeda-beda satu sama lainnya dalam sifat, karakter, perilaku dan perbuatan:
Katakanlah! Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya. (QS Al-Israa 17:84)
Ayat ini menyatakan bahwa manusia memiliki disposisi yang unik. Keunikan yang demikian dapat termanisfestasikan dalam bentuk fisik, kognitif, emosional, moral, dan karakteristik sosial. Alquran dengan demikian menyatakan bahwa perbedaan antarindividual tidak hanya meliputi perkembangan kognitif, namun juga seluruh aspek perkembangan. Dengan melihat hal ini, orang akan melihat bahwa perbedaan individu merupakan hal yang sangat diperhatikan bahkan dalam berbagai perintah dan larangan Alquran untuk mentaati  Allah dan juga keringanan dalam memenuhi kewajiban terhadap-Nya.
Menurut Ibn Katsir, Allah menerangkan dalam ayat berikut bahwa Dia menciptakan keragaman pada makhluk-makhlukNya, termasuk manusia dalam hal kekayaan, intelektual,pemahaman, dan kemampuan lain yang bersifat internal dan eksternal:
…dan kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain… (QS Al-Zukhruf 43:32)



2.2 Dari Segi Para Ahli
2.2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Di dalam seluruh jangka kehidupan manusia, semenjak dalam kandungan sampai meninggal di dalamnya terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis.Perubahan-perubahan tersebut terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan dalam dirinya.Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian. Keduanya tidak bisa dipisah-pisah, akan tetapi saling bergantung satu dengan lainnya bahkan bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan adalah  serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman (E.B Harloch), bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dan psikis atau perubahan tingkah laku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu.
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31) yang menjelaskan bahwa "perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap". Dapat dikatakan konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap.Istilah perkembangan dapat mencerminkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak.
Soesilo  Windradini (1995: 2)  menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: (1) heriditas, (2) lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis, dan (4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak bisa mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi.
Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di mana ia hidup.  Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi diri” sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasil menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial harus mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan minat dan keinginannya dengan cara memuaskan dirinya.  Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima.  Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya.
Beberapa pendapat para ahli mengenai pertumbuhan dan perkembangan diantaranya adalah:
a. Seifert dan Hoffnung mengartikan perkembangan sebagai “long-term changes in a person’s growth, feelings, pattents of thinking, sosial relationship and motor skills.”
b. C.P. Chaplin mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan dalam ukuran dari bagian-bagian tubuh atau organisme sebagai suatu keseluruhan.
c. A.E. Sinolungan mengartikan pertumbuhan menunjuk pada kuantitatif, yaitu yang dapat dihitung atau diukur, seperti panjang atau berat tubuh.
d. Ahmad Thonthowi mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran (size) sebagai akibat dari adanya perbanyakan (multiplication) sel-sel.
e. Reni Akbar Hawadi (2001), “perkembangan secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan, sifat dan ciri-ciri yang baru.
f. F.J. Monks menyatakan perkembangan adalah suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Dari beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya.Perkembangan dipersyarati adanya pertumbuhan.

2.2.2 Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan  Individu
Sejak awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh keturunan (genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya pengaruh keturunan menunjukkan tentang pentingnya pengaruh lingkungan. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor lingkungan maupun keturunan (genetik).
 Aspek apa sajakah yang mempengaruhi faktor genetik? Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
A.    Perkembangan Intelektual
Intelek merupakan kata lain pikir,berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak. Karena pikir pada dasarnya menunjukkan fungsi otak, maka kemampuan intelektual yang lazim disebut dengan istilah lain kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik.
Adapun tahap-tahap perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu sebagai berikut :
a.       Tahap pertama             : Masa sensori motor (0.00-2.50 th)
Yaitu masa ketika bayi mempergunaan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk mengenal lingkungannya.
b.      Tahap Kedua               : Masa pra-operasional (2.50-7.00 th)
Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak menggunakan simbol yang mewakili sesuatu yang tidak ada.
c.       Tahap ketiga                : Masa konkrit – operasional (7.00-11.00 th)
Anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berpikir, yaitu :
                      a). Identifikasi  : mengenali sesuatu;
                      b). Negasi          : mengingkari sesuatu;
                      c). Reprokasi     : mencari hubungan timbale balik antara beberapa hal.
d.      Tahap keempat            : Masa operasional (11.00-dewasa)
Pada tahap ini seseorang bisa memperkirakan apa yang mungkin terjadi dan ia dapat mengambil kesimpulan dari suatu pernyataan yang telah di tentukan.
B.     Perkembangan Emosional Atau Perasaan
Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya.
            Temperamen adalah gaya/perilaku karakteristik individu dalam merespons. Ahli-ahli perkembangan sangat tertarik mengenai temperamen bayi. Sebagian bayi sangat aktif menggerak-gerakkan tangan, kaki dan mulutnya dengan keras, sebagian lagi lebih tenang, sebagian anak menjelajahi lingkungannya dengan giat pada waktu yang lama dan sebagian lagi tidak demikian. Sebagian bayi merespons orang lain dengan hangat, sebagian lagi pasif dan acuh tidak acuh. Gaya-gaya perilaku tersebut di atas menunjukan temperamen seseorang.
Ada 5 unsur yang membangun kecerdasan emosi, yaitu:
1. Memahami emosi-emosi sendiri
2. Mampu mengelola emosi-emosi sendiri
3. Memotivasi diri sendiri
4. Memahami emosi-emosi orang lain
5. Mampu membina hubungan sosial
Menurut Thomas & Chess (1991) ada tiga tipe dasar temperamen yaitu mudah, sulit, dan lambat untuk dibangkitkan.
1.      Anak yang mudah umumnya mempunyai suasana hati yang positif dan dapat dengan cepat membentuk kebiasaan yang teratur, serta dengan mudah pula menyelesaikan diri dengan pengalaman baru.
2.      Anak yang sulit cenderung untuk beraksi secara negatif serta sering menangis dan lambat untuk menerima pengalaman-pengalaman baru.
3.      Anak yang lambat untuk dibangkitkan mempunyai tingkat kegiatan yang rendah, kadang-kadang negatif, dan penyesuaian diri yang rendah dengan lingkungan atau pengalaman baru.
Chess dan Thomas berpendapat bahwa temperamen adalah karakteristik bayi yang baru lahir dan akan dibentuk dan dimodifikasi oleh pengalaman-pengalaman anak pada masa-masa berikutnya. Para peneliti menemukan bahwa indeks pengaruh lingkungan terhadap temperamen sebesar 50% sampai 60% itu menunjukkan lemahnya pengaruh tersebut. Kekuatan pengaruh ini biasanya menurun saat anak itu tumbuh menjadi lebih besar.Konsisten atau tidaknya temperamen bergantung kepada “kesesuaian” hubungan antara anak dengan orang tuanya. Orang tua mempengaruhi anak, tetapi anakpun mempengaruhi orang tua. Orang tua dapat menjauh dari anaknya yang sulit, atau mereka dapat menegur dan menghukumnya. Hal ini akan menjadikan anak yang sulit, menjadi lebih sulit lagi. Orang tua yang luwes dapat memberi pengaruh yang menyenangkan terhadap anak yang sulit atau akan tetap menunjukan kasih sayang walau anak menjauh atau berkeras kepala. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa keturunan dapat mempengaruhi temperamen. Tingkat pengaruh ini bergantung pada respons orang tua terhadap anak-anaknya dengan pengalaman-pengalaman masa kecil yang ditemui dalam lingkungan.
C.    Perkembangan Sosialdan Bahasa
Sejalan dengnan pertumbuhan badannya, bayi yang telah menjadi anak dan seterusnya dan menjadi dewasa akan mengenal lingkungan yang luas dan mengenal banyak manusia. Perkenalan dengan orang lain dimulai dengan mengenal ibunya, kemudian mengenal ayahnya dan saudara-saudaranya dan akhirnya mengenal manusia di luar keluarganya. Selanjutnya manusia yang dikenalnya semakin banyak dan amat heterogen, namun pada umumnya setiap anak akan lebih tertarik pada teman sebayanya. Anak membentuk kelompok sebaya sebagai dunianya, memahami dunia anak, dan kemudian dunia pergaulan yang lebih luas. Akhirnya manusia mengenal kehidupan bersama, kemudian bermasyarakat atau berkehidupan sosial. Dalam perkembangannya setiap manusia pada akhirnya mengetahui bahwa manusia itu saling membantu dan dibantu, memberi dan diberi.
Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang disekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan.
Adadua tipe perkembangan bahasa anak, yaitu sebagai berikut:
1.      Egocentric Speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri (monolog).
  1. Sociolized Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antar anak dengan temannya atau dengan lingkungannya.  Perkembangan ini dibagi ke dalam lima bentuk: (a) adapted information, di sini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari, (b) critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain, (c) command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman), (d) questions (pertanyaan), dan (e) answers (jawaban).
D.    Perbedaan Individual Unik
Makna “perbedaan” dan “perbedaan individual” menurut Lindgren (1980) menyangkut variasi yang terjadi, baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Dari pembahasan yang berhubungan dengan  individu terdapat dua fakta yang menonjol yaitu :
1.      Semua dari manusia mempunyai kesamaan dalam pola perkembangannya.
2.      Warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap individu mempunyai kecenderungan berbeda.
Garry 1963 dalam buku Perkembangan Peserta Didik karya Sunarto dan B. Agung Hartono mengategorikan perbedaan individual ke dalam bidang-bidang berikut:
1.      Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan bertindak.
2.      Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, dan suku.
3.      Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan sikap.
4.      Perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar.
5.      Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.
Jenis perbedaan lainnya meliputi :
1.      Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk menjadi miliknya
2.      Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan. Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbahasa sangat dipengaruhi oleh faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
3.      Perbedaan kecakapan motoric
Kecakapan motorik atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4.      Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
5.      Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6.      Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang meliputi perbedaan sosio-ekonomi sosio kultural, amat penting artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.











BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang ada pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal.Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
Aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan antara lain: perkembangan kecerdasan/intelek, temperamen (emosi), sosial, bahasa, bakat khusus dalam perbedaan individual unik.
Perbedaan individual unik terbagi dalam perbedaan fisik,perbedaan sosial,perbedaan kepribadian,perbedaan inteligensi dan kemampuan dasar serta perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah.

3.2  Saran
3.2.1        Diharapkan kepada peserta didik dan pengajar maupun orang tua agar dapat ikut berpartisipasi dalam memahami tentang perkembangan kognitif.
3.2.2        Peran serta pemerintaah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu untuk mengawasi perkembangan kognitif setiap anak dan peserta didik sesuai karakteristik perkembangan kognitif anak.







DAFTAR PUSTAKA

Akyas Azhari. 2004. Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Penerbit
Mizan Publika.
Ali Mohammad,Mohammad Asrori.2012.Psikologi Remaja.Jakarta:PT.Bumi
Aksara.
Fatimah Enung.2010.Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik).
Bandung:CV.Pustaka Setia.
Hurlock, Elisabeth B. 1991. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan oleh Istiwidayanti, dkk. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Zulkifli. 2000. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mappiare. A. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Monks, FJ, dkk. 1984. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: UGM Press.
Rochman Natawidjaja.1979. Psikologi Pendidikan. Jakarta :CV Mutiara.
Santrock, J. W. 2003. Adolescence: Perkembangan Remaja. Alih Bahasa: Shinto
D. Adelar & Sherly Saragih. Jakarta: Erlangga.
Singgih D.Gunarsa dan Ny. Singgih D.G. 1990. Psikologi Remaja. Jakarta: PT.
BPK Gunung Mulia.




0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com